Senin, 26 Mei 2008


Satu pohon dapat memulai satu

hutan….

Satu kata dapat mempererat satu

persahabatan….

Satu sentuhan dapat menunjukan

perhatian….

Dan satu teman sepertimu dapat

membuatku bahagia…


karena teman sejati selalu

hadir

Di saat kita sedang susah….

Hanya teman sejati yang tidaklah

Menghilang

Di saat kita sedang senang….


Tidak harus kau tanyakan kepada

dirimu sendiri….

Apa yang bisa diberi oleh teman

sejatimu….

Tapi yang harus di pertanyakan

adalah….?

Apa yang bisa kau persembahkan

untuknya….


Ya….

Hanya itu yang bisa aku ungkapkan

Tentangmu…. Wahai teman sejatiku.


Dengan darah ini….

Kutuliskan sejarah masa…

Dengan darah ini….

Kutuliskan sejarah bangsaku….

Dengan darah ini….

Ku beberkan segala busukmu….

Dengan darah ini….

Terkuak sudah bobrokmu….


Dengan darah ini….

Anak-anak akan hidup bersama waktu….

Dengan darah ini….

Ibuku menangis lagi….

Dengan darah ini….

Wajah ibuku berlumur lagi….


Semua akan berakhir…

Di suatu awal yang terang….

Bertumpu pada satu titik tak berpijak….

Dunia akan tertuju padamu….

Dunia akan tertuguh olehmu….

Pada semua jalan-jalan jiwaku….


Mungkin ceceran darah ini akan mengering….

Seiring dengan hembusan dan hujaman mentari….

Di tebas oleh sabetan sang waktu….

Tapi jiwa-jiwa tanpa raga ini….

Akan terus berontak….

Mencari sebuah awal pada masa yang lain….

Jiwa-jiwa yang akan terus hidup….

Abadi di dalam kalbu sesudah hidupmu….